Jumat, Mei 14, 2010

Bijak adalah bisa memahami perbedaan dan persamaan tentang nilai-nilai kebaikan dalam persepsi norma-norma kemanusiaan.

                                                            Santai sejenak....

"Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam, dan lebih panas daripada bara. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karna jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik), niscaya tumbuh sebahagiannya"

Kalau peribahasa "Lidah lebih tajam dari pedang" , kita akan mudah mencerna secara logis relevansi maknanya, karena orang bisa saja menggunakan perkataanya untuk mengendalikan pedang yg di pegang orang lain....
Mulutmu harimaumu , kayaknya terlalu saklek .. mengesankan mulut kita bagaikan harimau yang kejam,buas,serem ...etc . Sisi kalem Harimau , jika harimau di kebun binatang maka akan menjadi tontonan (hiburan)... ...
Mulutmu Harimaumu :Makna umum yang di akui adalah kurang-lebih.."Hendaknya manusia menggunakan mulut dengan bijak, karena selain dapat memajukan dirinya, juga dapat pula mencelakai dirinya sendiri.."
Mulutmu Jaguarmu, sepertinya malah lebih relevan...Gara-gara mulut dapat beli mobil sekelas jaguar!
JAGUAR = Mobil CBU yang 24 silinder (nggak di ragukan kecepatan luncurnya, juga mahalnya)
Jaguar (Panthera onca) merupakan saudara dari Leopard dari Amerika Selatan. Hidup di hutan hujan tropis,Jaguar lebih besar dengan ukuran hampir sebesar singa, dan memiliki otot leher yang kuat. Warna dasar lebih gelap, yakni agak membentuk oranye dengan mozaik yang lebih besar,dan terdapat warna lebih tua dalam mozaiknya.

Bijak adalah sebuah pilihan

Bijak bukan cuma pandai merangkai kata kata mutiara,karena para perayu ulung pun pandai merangkai kata-kata yang manis

Bijak adalah lebih baik mengerti daripada mengharapkan untuk dimengerti

Bijak adalah demokratis dan menerima semua kritikan dengan pikiran terbuka dan lapang dada, jika di kritik tidak terima, maka itu namanya "Sok Bijak"

Bijak dalam kehidupan adalah ketepatan berfikir dan mengambil keputusan yang bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

Bijak bukan masalah orang tua atau anak-anak, karena kebijakan dan pengetahuan di tentukan oleh pengalaman yang membentuk pola pikir. Orang yang usianya sangat tua pun bisa seperti bocah jika tidak belajar dari kehidupan.




Siapa pun bisa marah - marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, semi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik - bukan hal mudah.
Aristoteles

Wanita dapat memendam cinta selama 40 tahun, tetapi tidak dapat memendam kebencian dan kemarahan walau sesaat.
 
Latihlah diri anda untuk bersikap dan berbicara yang bijak bukan bersikap dan berbicara yang manis , karena bijak berarti membangun,menghormati diri anda sendiri dan orang lain, sedangkan manis adalah mendustai diri sendiri dan orang lain , dan bila anda sudah menguasai sikap dan bicara yang bijak maka hiaslah dengan kemanisan, maka bijak+manis = Arif . Janganlah menjadi manis sebelum menjadi bijak, seperti halnya janganlah memutuskan untuk pernikahan sebelum bisa mandiri dan dewasa.
Peribahasa Arab

  • Marah berawal dari kebodohan dan berakhir dengan penyesalan.
  • Orang sempurna akal ,sedikit bicaranya
  • Tidur itu mati sementara, mati itu tidur selamanya
  • Lidah orang yang berakal ada di belakang hatinya, dan hati orang yang dungu ada di belakang lidahnya
  • Apa yang disembunyikan orang dalam hatinya akan terlihat pada lidah dan wajahnya
  • Barang siapa kebanyakan berangan-angan dan bercita-cita , maka kuranglah amalnya
  • Tiap-tiap sesuatu ada zakatnya, dan zakat badan adalah puasa
  • Semua bekas akan penuh jika di isi kecuali bekas ilmu
Ada pepatah dari dunia petualangan yang mengatakan "hidup ini adalah permainan, maka jika ingin menang kuasailah seni bermain" , itu benar...tapi jika anda hanya fokus secara teknis permainan yang nampak secara nyata dan obyektif, maka anda hanya berada pada level dasar, atau ibarat seorang figuran, yang tak berarti . Melainkan kuasai dan pahami juga secara psikologi pengendali permainan itu (bandar-nya) . Artinya dalam kehidupan pahamilah hukum-hukum kehidupan, bukan cuma fokus pada apa yang nampak dimata serta sepak terjang manusia (sebagai pelarian atas kepanikannya) belaka , supaya anda bisa mencapai apa yang di harapkan semua insan, yaitu Bahagia Sejati.

0 komentar:

Posting Komentar